Assalamualaikum. .
Hati manusia bagaikan
benteng, sedangkan setan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk
menguasai benteng tersebut. Kita harus bisa menguasai benteng kita
sendiri, bukannya benteng kita di kuasai oleh setan.
Jika kita ingin memiliki kemampuan untuk menjaga pintu benteng kita agar tidak di kendalikan oleh setan, kita harus mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan setan sebagai jalan untuk menguasai benteng tersebut. Melindungi hati dari gangguan setan adalah wajib, oleh karena itu mengetahui pintu masuknya setan itu merupakan salah satu syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasai hati manusia.
Pintu tempat masuknya setan adalah semua sifat kemanusiaan manusia yang tidak baik. Berarti pintu yang akan dimasuki setan sebenarnya sangat banyak, Namun kita akan membahas pintu-pintu utama yang dijadikan prioritas oleh setan untuk masuk menguasai manusia. Di antara pintu-pintu besar yang akan dimasuki setan itu adalah:
Jika kita ingin memiliki kemampuan untuk menjaga pintu benteng kita agar tidak di kendalikan oleh setan, kita harus mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan setan sebagai jalan untuk menguasai benteng tersebut. Melindungi hati dari gangguan setan adalah wajib, oleh karena itu mengetahui pintu masuknya setan itu merupakan salah satu syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasai hati manusia.
Pintu tempat masuknya setan adalah semua sifat kemanusiaan manusia yang tidak baik. Berarti pintu yang akan dimasuki setan sebenarnya sangat banyak, Namun kita akan membahas pintu-pintu utama yang dijadikan prioritas oleh setan untuk masuk menguasai manusia. Di antara pintu-pintu besar yang akan dimasuki setan itu adalah:
1. Marah
Marah adalah kalahnya tentara akal oleh tentara setan. Bila manusia marah maka setan bisa mempermainkannya seperti anak-anak mempermainkan kelereng atau bola. Orang marah adalah orang yang sangat lemah di hadapan setan.
2. Hasad
Manusia bila hasad dan tamak menginginkan sesuatu dari orang lain maka ia akan menjadi buta. Rasulullah bersabda: ”Cintamu terhadap sesuatu bisa menjadikanmu buta dan tuli” Mata yang bisa mengenali pintu masuknya setan akan menjadi buta bila ditutupi oleh sifat hasad dan ketamakan sehingga tidak melihat. Saat itulah setan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke hati manusia sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.
Manusia bila hasad dan tamak menginginkan sesuatu dari orang lain maka ia akan menjadi buta. Rasulullah bersabda: ”Cintamu terhadap sesuatu bisa menjadikanmu buta dan tuli” Mata yang bisa mengenali pintu masuknya setan akan menjadi buta bila ditutupi oleh sifat hasad dan ketamakan sehingga tidak melihat. Saat itulah setan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke hati manusia sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.
3. Perut kenyang
Rasa kenyang menguatkan syahwat yang menjadi senjata setan. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin Zakariyya a.s. Beliau melihat pada setan beberapa belenggu dan gantungan pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya. Wahai iblis belenggu dan pemberat apa ini? Setan menjawab: Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menggoda anak cucu Adam.Yahya bertanya: Apa hubungannya pemberat ini dengan manusia ? Setan menjawab: Bila kamu kenyang maka aku beri pemberat sehingga engkau enggan untuk sholat dan dzikir. Yahya bertanya lagi: Apa lainnya? Tidak ada! Jawab setan. Kemudian Nabi Yahya berkata:
Rasa kenyang menguatkan syahwat yang menjadi senjata setan. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin Zakariyya a.s. Beliau melihat pada setan beberapa belenggu dan gantungan pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya. Wahai iblis belenggu dan pemberat apa ini? Setan menjawab: Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menggoda anak cucu Adam.Yahya bertanya: Apa hubungannya pemberat ini dengan manusia ? Setan menjawab: Bila kamu kenyang maka aku beri pemberat sehingga engkau enggan untuk sholat dan dzikir. Yahya bertanya lagi: Apa lainnya? Tidak ada! Jawab setan. Kemudian Nabi Yahya berkata:
Demi Allah aku tidak akan mengenyangkan perutku dengan makanan selamanya.
Iblis berkata. Demi Allah saya tidak akan memberi nasehat pada orang muslim selamanya.
Kebanyakan makan mengakibatkan munculnya enam hal tercela:
・ Menghilangkan rasa takut kepada Allah dari hatinya.
・ Menghilangkan rasa kasih sayang kepada makhluk lain karena ia mengira bahwa semua makhluk sama kenyangnya dengan dirinya.
・ Mengganggu ketaatan kepada Allah
・ Bila mendengarkan ucapan hikmah ia tidak mendapatkan kelembutan
・ Bila ia bicara tentang ilmu maka pembicaraannya tidak bisa menembus hati manusia.
・ Akan terkena banyak penyakit jasmani dan rohani
4. Cinta perhiasan dan perabotan rumah tangga
Bila setan melihat hati orang yang sangat mencintai perhiasan dan perabotan rumah tangga maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya untuk terus berusaha melengkapi dan membaguskan semua perabotan rumahnya, menghiasi temboknya, langit-langitnya dst. Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah tangga dan melupakan dzikir kepada Allah.
Bila setan melihat hati orang yang sangat mencintai perhiasan dan perabotan rumah tangga maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya untuk terus berusaha melengkapi dan membaguskan semua perabotan rumahnya, menghiasi temboknya, langit-langitnya dst. Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah tangga dan melupakan dzikir kepada Allah.
5. Tergesa-gesa dan tidak melakukan receck
Rasulullah pernah bersabda: "Tergesa-gesa termasuk perbuatan setan dan hati-hati adalah dari Allah SWT". Allah berfirman: ”Manusia diciptakan tergesa-gesa” dalam ayat lain ditegaskan: Sesungguhnya manusia itu sangat tergesa-gesa. Mengapa kita dilarang tergesa-gesa? Semua perbuatan harus dilakukan dengan pengetahuan dan penglihatan mata hati. Penglihatan hata hati membutuhkan perenungan dan ketenangan. Sedangkan tergesa-gesa menghalangi itu semua. Ketika manusia tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka setan menebarkan kejahatannya dalam diri manusia tanpa disadari.
6. Mencintai harta
Kecintaan terhadap uang dan semua bentuk harta akan menjadi alat hebat bagi setan. Bila orang memiliki kecintaan kuat terhadap harta maka hatinya akan kosong. Kalau dia mendapatkan uang sebanyak satu juta di jalan maka akan muncul dari harta itu sepuluh syahwat dan setiap syahwat membutuhkan satu juta. Demikianlah orang yang punya harta akan merasa kurang dan menginginkan tambahan lebih banyak lagi.
7. TaÂ’assub bermadzhab dan meremehkan kelompok lain.
Orang yang taÂ’assub dan memiliki anggapan bahwa kelompok lain salah sangat berbahaya. Orang yang demikian akan banyak mencaci maki orang lain.
Meremehkan dan mencaci maki termasuk sifat binatang buas. Bila setan menghiasi pada manusia bahwa ta'assub itu seakan-akan baik dan hak dalam diri orang itu maka ia semakin senang untuk menyalahkan orang lain dan menjelekkannya.
8. Kikir dan takut miskin.
Sifat kikir ini mencegah seseorang untuk memberikan infaq atau sedekah dan selalu menyeru untuk menumpuk harta kekayaan dan siksa yang pedih adalah janji orang yang menumpuk harta kekayaan tanpa memberikan haknya kepada fakir miskin. Khaitsamah bin Abdur Rahman pernah berkata: Sesungguhnya setan berkata: Anak cucu Adam tidak akan mengalahkanku dalama tiga hal perintahku: Aku perintahkan untuk mengambil harta dengan tanpa hak, menginfaqkannya dengan tanpa hak dan menghalanginya dari hak kewajibannya (zakat).
Sufyan berkata: Setan tidak mempunyai senjata sehebat senjata rasa takutnya manusia dari kemiskinan. Apabila ia menerima sifat ini maka ia mengambil harta tanpa hak dan menghalanginya dari kewajiban zakatnya.
9. Memikirkan Dzat Allah
Orang yang memikirkan dzat Allah tidak akan sampai kepada apa yang diinginkannya ia akan tersesat karena akal manusia tidak akan sampai kesana. Ketika memikirkan dzat Allah ia akan terpeleset pada kesyirikan.
10. Suudzon terhadap orang Islam/ ghibah.
Allah berfirman dalam Surat Al Hujuroot 12 sbb.:
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Rasulullah pernah bersabda: "Jauhillah tempat-tempat yang bisa memunculkan prasangka buruk.
Kalau
ada orang yang selalu suudzon dan selalu mencari cela orang lain maka
sebenarnya ia adalah orang yang batinnya rusak. Orang mukmin senantiasa
mencari maaf dan ampunan tetapi orang munafik selalu mencari cela orang
lain.
Itulah sebagian pintu-pintu masuknya setan untuk menguasai benteng hatinya.
Kalau kita teliti secara mendetail kita pasti tidak akan mampu menghitung semua pintu masuknya setan ke dalam hati manusia
Sekarang
bagiamana solusi dari hal ini? Apakah cukup dengan zikrullah dan
mengucapkan “Laa haula wa laa quwwata illa billah”? ketahuilah bahwa
upaya untuk membentengi hati dari masuknya serbuan setan adalah dengan
menutup semua pintu masuknya setan dengan membersihkan hati kita dari
sifat-sifat tercela yang disebutkan di atas. Bila kita bisa memutuskan
akar semua sifat tercela maka setan mendapatkan berbagai halangan untuk
memasukinya ia tidak bisa menembus ke dalam karena zikrullah. Namun
perlu diketahui bahwa zikir tidak akan kokoh di hati selagi hati belum
dipenuhi dengan ketakwaan dan dijauhkan dari sifat-sifat tercela. Bila
orang yang hatinya masih diliputi oleh akhlak tercela maka zikrullah
hanyalah omongan jiwa yang tidak menguasai hati dan tidak akan mampu
menolak kehadiran setan. Oleh sebab itu Allah berfirman:
"Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan,
mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat
kesalahan-kesalahannya." (Al AÂ’raaf [7]: 201)
Perumpamaan setan
adalah bagaikan anjing lapar yang mendekati anda. Bila anda tidak
memiliki roti atau daging pasti ia akan meninggalkanmu walaupun cuma
menghardiknya dengan ucapan kita. Tapi bila di tangan kita ada daging
maka ia tidak akan pergi dari kita walaupun kita sudah berteriak ia
ingin merebut daging dari kita. Demikian juga hati bila tidak memiliki
makanan setan akan pergi hanya dengan dzikrullah. Syahwat bila menguasi
hati maka ia akan mengusir dzikrullah dari hati ke pinggirnya saja dan
tidak bisa merasuk dalam relung hati. Sedangkan orang-orang muttaqin
yang terlepas dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela maka ia akan
dimasuki setan bukan karena syahwat tapi karena kelalaian dari
dzikrullah apabila ia kembali berdzikir maka setan langsung lari. Inilah
yang ditegaskan firman Allah dalam ayat sebelumnya:
Artinya:
"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al
AÂ’raaf [7]: 200)
Dalam ayat lain disebutkan:
Artinya:
"Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan
kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan ini tidak ada
kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada
Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang
yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang
mempersekutukannya dengan Allah." (An Nahl [16] : 98-100)
Mengapa
Rasulullah SAW pernah bersabda: “Bila Umar ra. Melewati suatu lereng
maka setan mengambil lereng selain yang dilewati Umar.”? Karena Umar
memiliki hati yang bersih dari sifat-sifat tercela sehingga setan tidak
bisa mendekat. Kendatipun hati berusaha menjauhkan diri dari setan
dengan dzikrullah tapi mustahil setan akan menjauh dari kita bila kita
belum membersihkan diri dari tempat yang disukai setan yaitu syahwat,
seperti orang yang meminum obat sebelum melindungi diri dari penyakit
dan perut masih disibukkan dengan makanan yang kerasa dicerna. Taqwa
adalah perlindungan hati dari syahwat dan nafsu apabila zikrullah masuk
kedalam hati yang kosong dari zikir maka setan mendesak masuk seperti
masuknya penyakit bersamaan dengan dimakannya obat dalam perut yang
masih kosong.
Allah SWT berfirman :
Artinya: "Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang
yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia
menyaksikannya." (Qaaf [50]: 37)
Sekian, Semoga bermanfaat. Terima Kasih
Wassalamualaikum. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar